Soal Penangguhan Visa Umrah, Ganjar Minta Calon Jemaah Tak Dipungut Biaya Tambahan

By Abdi Satria


nusakini.com-Semarang-Penangguhan visa umrah dan wisata oleh Kerajaan Arab Saudi membuat ribuan calon jemaah asal Indonesia cemas. Untuk menghindari masalah, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Jateng memastikan calon jemaah tidak dikenakan biaya tambahan akibat penghentian ini.  

“Jangan sampai nanti ada konsumen yang dirugikan. Kemenag harus hadir sebagai representasi negara. Maka saya minta Kanwil Kemenag Jateng segera turun untuk koordinasi dengan penyelenggara ibadah haji dan umrah serta sosialisasi kepada para jemaah agar tidak ada yang dirugikan,” kata Ganjar seusai menyerahkan Surat Keputusan (SK) Kepala Sekolah 170 SMAN/SMKN dan SLBN se-Jateng di Gradhika Bhakti Praja, Jumat (28/2). 

Pemerintah pusat melalui Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus, M Arfi Hatim telah melarang biro haji umrah mengenakan biaya tambahan kepada jemaah akibat kejadian ini. Menurutnya, apa yang terjadi saat ini adalah force majeure, dan pemerintah akan mencarikan solusinya. 

Menurut Ganjar, komunikasi sangat penting agar para calon jemaah tidak was-was. “Saya minta kepada Kemenag untuk komunikasi dengan para penyelenggara ibadah haji dan umrah dan calon jemaah. Sampaikan apa yang sebenarnya terjadi agar semuanya tenang,” imbuh Ganjar. 

Seperti diberitakan Kamis (27/2), sebanyak 3.225 jemaah umrah dari Jawa Tengah terancam gagal mengunjungi Masjid Nabawi, Madinah. Ini menyusul adanya penangguhan sementara penerbitan visa umrah dan wisata ke Masjid Nabawi oleh Kementerian Luar Negeri Arab Saudi, sebagai imbas merebaknya virus Covid-2019. 

Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Jawa Tengah, M Saidun mengatakan, pihaknya masih menunggu informasi lebih lanjut terkait penangguhan tersebut. Meski demikian dia mengimbau agar biro travel penyelenggara umrah dan jemaah menghormati keputusan tersebut. 

“Kami yakin kebijakan ini bersifat sementara dan semoga tidak lama, sehingga para calon jemaah bisa berangkat ke Tanah Suci,” kata Saidun. 

Mengantisipasi adanya jemaah umrah yang meninggal atau sakit secara permanen saat menunggu keberangkatan, pihaknya sudah membuat regulasi. Bagi yang sudah mencicil biaya umrah lebih dari Rp 5 juta secara otomatis slot umrah jemaah yang meninggal bisa dilimpahkan kepada keluarganya. 

“Nanti berangkatnya juga sesuai dengan dengan jadwal sebelumnya sesuai saat pendaftaran pertama,” imbuhnya. (p/ab)